Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu.
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya terjamin.
Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal, yaitu bentuk dan jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak/terbakar, stabilitas, narkotika dan psikotropika di simpan dalam lemari khusus.
distribusi sediaan farmasi merupakan suatu kegiatan penyaluran baik obat maupun bahan obat sesuai dengan persyaratan guna menjaga mutu, kualitas,jenis,jumlah,dan ketepatan waktu dari sediaan farmasi yang didistribusikan tersebut.
Skrinning Resep adalah kegiatan apoteker dalam mengkaji sebuah resep yang meliputi pengkajian administrasi, farmasetik, dan klinis sebelum resep diracik.
Penentuan harga obat, sebagaimana “komoditas” yang lain, juga sangat dipengaruhi beberapa hal, antara lain :
Obat dengan penanda huruf K dalam lingkaran merah, yang dikenal dengan Obat Keras, seharusnya hanya dapat diserahkan dengan resep dokter (ethical drugs), namun beberapa obat keras ternyata dapat diserahkan apoteker kepada pasien tanpa resep. Inilah yang dikenal dengan OWA
Pedoman Pengelolaan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi Yang Baik Di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian